Senin, 30 Januari 2017

STRUKTUR KONSTRUKSI DINDING DAN RANGKA ATAP


DINDING
Struktur Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka.
Memilik kaitan dengan sistem bangunan rendah karena dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca.
Jenis dinding :
  • Dinding Partisi: Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam. Terbuat dari gypsum,fiber, tripleks atau Duplex.




  • Dinding Pembatas: Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut dinding Privasi.






  • Dinding Penahan: Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan struktur tambahan untuk menahan tekanan tanah agar kontur tetap stabil menopang bangunan diatas kontur tersebut, dinding penahan juga di sebut sheer wall.






  • Dinding Struktural: Untuk menopang atap dan sama sekalitidak menggunakan cor beton untuk kolom. Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batubata dan semen.


  • Dinding Non-Struktural : Dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas apabila dinding di robohkan, maka bangunan tetap berdiri. beberapa material dinding non-struktural diantaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca.








RANGKA ATAP
Rangka atap adalah struktur bangunan yang memiliki posisi berada di atas bangunan yang berdiri. Rangka memiliki beberapa struktur diantara nya adalah kuda - kuda. Rangka atap ini berdiri tepat di atas ring balok yang memungkinkan penyaluran tekanan langsung ke struktur bangunan lain yang berada di bawahnya.
Rangka atap memiliki fungsi menyalurkan tekanan dari atap ke struktur bangunan lainnya yang berada dibawahnya. Rangkap atau juga memiliki fungsi sebagai penahan atap dari tekanan - tekanan yang diberikan dari atap itu sendiri
Jenis Rangka Atap:
  • Rangka Atap Kayu: Jenis rangka ini paling banyak digunakan untuk rumah-rumah di sekitar kita. Biasanya yang menggunakan rangka atap kayu ini memakai genteng press tanah liat. Rangka atap kayu memiliki kelebihan diantaranya tahan terhadap karat, bobotnya cukup ringan, awet (jika menggunakan kayu yang tepat), bisa menyesuaikan desain atap, dan pengerjaan tergolong cepat. Tetapi rangka atap kayu ini juga memiliki kekurangan, yakni harganya yang relatif mahal, mudah terbakar, tidak tahan perubahan suhu.




  • Rangka Atap Baja Ringan: Namanya juga baja ringan, tentu bobotnya ringan. Ya, Rangka atap baja ringan memang lebih ringan dibanding baja biasa, namun rangka atap ini mampu tahan karat, jelas anti rayap, tahan terhadap cuaca, serta tidak mudah terbakar. Nah, karena jenis rangka atap ini beda dengan yang lain, dalam hal pemasangan membutuhkan ketelitian dan perhitungan yang matang. Sehingga nantinya tidak ada beban yang tidak rata.



  • Rangka Atap Beton: Merupakan rangka atap yang memiliki bobot paling berat. Dari bahannya saja sudah bisa diketahui jika rangka atap ini tahan terhadap karat, anti rayap, bisa tahan perubahan cuaca, serta tidak mudah tersulut api. Untuk proses pemasangannya cukup lama, karena memang memerlukan tambahan finishing lagi untuk menyempurnakannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar